Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Keluarga | Dari Ibu Dengan Cinta

Dari Ibu, Dengan Cinta
Oleh, Dea Aspasia

Halo All Reader. Padahal baru semalam posting, eh hari ini posting lagi. Tapi Kali ini lagi – lagi cerpen kiriman dari Reader star Night. Ini cerpen kedua nya dia lho setelah sebelumnya pernah ngirim juga yang judulnya ‘Cerita SMA’.
Oh ya, Waktu baca cerpen ini, Star Night jadi keinget sama mama. Beneran bikin terharu deh sama ceritanya. Buat Dea, Makasih ya.
Terus kalau seandainya ada dari reader yang pengen cerpennya nangkrin di star night juga bisa ikutan ngirim kok. Entar pasti di pulis dengan catatan cerpen itu beneran milik pribadi dan belum pernah di post di blog manapun. Karena ini blog Star Night, Yang di pake juga gaya ala star night donk. Bahwa cerpen yang sudah di post disini nggak boleh lagi di post di blog mana pun. Seperti beberapa cerpen yang juga star night kirim ke blog lain tapi nggak star night post di blog ini. Diantaranya Cerpen cinta dadakan yang star night post di ‘Ilmuini’, Cerpen jatuh yang star night post di ‘serba – serbi’ serta cerpen she is my beiby? OMG!!! yang star night post di blog Remajaxsis. Kalau kalian memang tertarik untuk membaca silahkan kalian baca di blog masing – masing. Oke…!.
Banyakan bacod kayaknya, ya sudah mending langsung ke cerita.


Penulis : Dea Aspasia

Minta, itulah nama seorang anak gadis remaja yang ingin meneruskan pendidikan kuliahnya. Tapi, lantaran karena papanya menginginkan Minta untuk berlibur bersama mereka terlebih dahulu, maka Minta menunda sekolahnya.

Saat itu Minta sedang duduk di teras rumahnya. Angin-angin mulai menari-nari di udara saat tiba-tiba papa Minta memanggilnya. “Minta, ada yang ingin papa bicarakan sama kamu, juga mamamu. Ayo masuk dulu.”
“Baik pa”
Lalu Minta segera memasuki rumahnya yang cukup besar tersebut. Setelah duduk dengan nyaman di salah satu sudut sofa di ruang tengah, maka papa Minta memulai percakapannya.
“Minta, setelah ini, kamu ingin melanjutkan kuliah di mana?”
“Minta ingin kuliah di Universitas MaryHill, tempat mama kuliah dulu” kata Minta sambil tersenyum kea rah mamanya. Mama Minta pun ikut tersenyum.
“Baik, tapi mungkin kamu harus menyempatkan waktumu dulu untuk kita berdua Minta, kita sangat merindukanmu. Bagaimana kalau kita berdua berjalan bersama-sama sebentar di pantai? Cuacanya sedang bagus.”
“Bagaimana dengan mama?”
“Tidak apa-apa Minta, mama akan tetap tinggal di rumah. Kepala mama sedang sakit” jawab mama.
“Ok mama, ayo pa, kita berangkat”
Papa Minta mengangguk, lalu mengambil kunci mobil. Selama perjalanan, mereka berdua terdiam, tidak seperti yang Minta harapkan. Tenang Minta, papamu akan mengobrol tentang sekolahmu, ya, hanya tentang sekolahmu pikir Minta. Setelah sesampai di pantai, Minta melihat mata papanya, beda dari sebelumnya. Minta melihat jauh di mata papanya raut kesedihan, Minta tau bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi, dan ini pasti bukan tentang sekolahnya.
“Minta, papa ingin berbicara kepadamu. Dan ini bukan tentang sekolah, ini tentang mamamu.”
Minta menoleh, lalu mengangguk sedikit tanda ingin mendengarkan lebih lanjut.
“Akhir-akhir ini papa harus berurusan dengan dokter, tapi papa tidak sakit, mamamu yang sedang sakit”
Lalu papanya mengambil nafas sebentar. “Papa tidak tau bagaimana caranya untuk memberi taumu tapi.. tapi.. mamamu tidak akan bertahan lama, kata dokter, mama akan segera meninggal 3 bulan lagi”
“Papa sedang tidak bercanda kan?”
“Tidak Minta, itulah alasan kenapa papa menyuruhmu untuk menunda sekolahmu. Agar kamu bisa menghabiskan waktu terakhir mamamu” kata papa dengan wajah sedih.
Entah kenapa saat itu, tidak ada air mata yang mengalir di pipi Minta. Minta ingin menahan semuanya, rasa sedihnya. “Tapi, pa, 3 bulan lagi adalah hari Natal”
“Ya, papa tau. Tapi kamu harus berjanji untuk tidak memberi tau mama. Dokter yang berkata begitu”
“Ya, aku mengerti pa.. Ayo kita pulang pa”
Lalu mereka berdua pulang, masih dalam keadaan berdiam. Sesampai di rumah, mama Minta menyapa Minta dengan hangat. Lalu Minta memeluk mamanya seperti tidak ingin kehilangannya. Mama Minta menyambut pelukan Minta dan mengajak Minta untuk makan malam terlebih dahulu. Lalu mereka makan malam bersama, tapi Minta sedang kehilangan selera makannya karena memikirkan apa yang papanya ucapkan..

Star Night : Dari mama dengan cinta

Sudah lebih dari seminggu Minta selalu menangis. Di hadapan mamanya, ia tersenyum bahagia dan menghabiskan waktu bersamanya dengan senang. Tapi malamnya, setelah kedua orangtuanya terlelap dalam tidur masing-masing, Minta akan bangun dan menangis berjam-jam. Minta terus memikirkan perkataan papanya di pantai. Sosok mama Minta adalah yang paling diidamkan Minta. Mama tidak pernah sakit, mama selalu sehat. Hanya, akhir-akhir ini saja mama pusing-pusing setelah habis operasi. Kenapa? Kenapa mama? Minta butuh mama untuk selalu menyupport Minta disaat Minta kesusahan. Kenapa? Pikir Minta.
Akhirnya, pada suatu hari, Minta berhenti menangis. Ia lebih ingin menghabiskan waktu bersama mamanya, UNTUK TERAKHIR KALINYA.. Saat itu mama Minta sedang menanam bunga mawar di taman belakang rumah mereka. Mama minta memakai syal dan sweater berwarna serasi dengan syalnya, yaitu biru muda. Mama Minta terlihat lebih kurus.
“Kita akan mengadakan acara camping, bukan?” Tanya mama Minta, tersenyum.
 “Iya ma, Minta ga sabar” kata Minta sambil menahan kesedihan.
Camping untuk terakhir kalinya pikir Minta. Dan mereka melewatkan camping bersama-sama.
2 minggu sebelum Natal, mama Minta dilarikan ke rumah sakit. Minta tidak menangis. Bahkan ketika mamanya sakit dan koma. Minta tidak menangis. Saat mamanya tidak dapat diselamatkan. Minta tidak menangis. Saat Minta menghadiri penguburan mamanya, dia tidak menangis. Banyak teman dan saudara-saudaranya yang menangis. Tapi entah kenapa mata Minta sepertinya tidak mau mengeluarkan air mata. Setelah 1 minggu setelah kematian mamanya, Bibi Celena datang untuk mengambil beberapa baju mamanya yang mau disumbangkan. Lalu Minta pergi ke ruangan mamanya untuk memilih beberapa baju yang ia masih mau pakai. Minta membuka lemari mamanya. Bau bajunya mengingatkan kalau mamanya masih sedang bersama Minta. Lalu Minta melihat jau ke dalam lemari ada banyak kotak. Terbungkus oleh kertas kado yang indah dan berisi nama: Dari Mama dan Papa untuk Minta, Dari Mama untuk Celena, Dari Mama untuk Sari, Dari Mama untuk Papa, dan terakhir Dari Mama untuk Minta dengan cinta..
Lalu Minta menangis, Selama ini mama tau kalau dia akan pergi untuk selamanya.. Selama ini mama tau.. Dan kita berusaha untuk menutupinya tetapi dia tau.. batin Minta sambil bersedih dan menangis. Mengeluarkan air matanya yang sudah tidak keluar selama 3 bulan. Lalu Minta keluar dan memberikan barang-barang mamanya yang mau disumbangkan dan berkata kepada papanya,
“Bagaimana rencana Natal nanti?” kata Minta sambil tersenyum.

End…….

Ana Merya
Ana Merya ~ Aku adalah apa yang aku pikirkan ~